Powered By Blogger

Rabu, 18 Mei 2011

Nosy stranger (OTK yang ingin tahu)

suatu siang yang sangat terik, di tepi jalan Medan-B.Aceh, ada seorang wanita muda nan sangat cantik bernama Bella sedang menunggu bus. Tiba-tiba datang seorang lelaki menghampirinya, tanpa basa-basi dan dengan nada sok akrab Laki-laki itu langsung menyapanya.
”Halo, siapa nama anda? ” tanya lelaki itu.
”Saya Bella”, jawab Bella diiringi dengan senyum pepsodentnya yang manis.
”Ooo…Bella apa?”
”Bella Agustina Miranda Putri”, jawab Bella datar.
”Siapa nama ayah anda?”
”Wahid Maman Sudirman”
”Jadi nama anda Bella Agustina Miranda Putri binti Wahid Maman Sudirman. Benarkan???”
”Iya”, jawab Bella sedikit jengkel.
”….lalu siapa nama Ibu anda…. Kakak anda…. adik anda…. Nenek anda…. Bibi anda….. tetangga anda….”
“Bisakah anda berhenti menanyakan tentang keluarga saya?”,Bella mulai merasa jengkel.
”oh, tentu. Ngomong-ngomong anda berasal dari mana?”
”Saya dari Pulau Belitong”
”Belitong? Itu daerah mana ya? Kok saya tidak pernah dengar?”
Bella tidak menjawab. Dia hanya menoleh kekiri untuk memastikan apakah ada bus yang lewat. Bella mulai merasa gelisah karena belum ada satu bus pun yang lewat.
”kenapa anda kelihatan gelisah? Memangnya anda mau kemana? Naik apa?”
”Ke kantor. Naik bus.”jawab Bella seadanya.
”Anda bekerja di kantor apa?”
”Di kantor Asuransi”
”Anda bekerja sebagai apa?”
”Manager”
”Berapa gaji anda?”
Bella merasakan mual di perutnya. Ia semakin jengkel pada lelaki itu. Matahari semakin terik. Keringat terus bercucuran dari keningnya. Tapi lelaki itu tidak bisa membaca raut wajah Bella. Lelaki itu terus menodongnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak bermutu.
”Berapa umur anda?”
”Apakah anda sudah menikah?”
”Belum”, jawab Bella sekenanya. Ia kelelahan dan stress,apalagi cuaca sangat panas membakar kulit sehingga pertanyaan lelaki itu bagaikan tetesan air yang terus menerus menghujam batu karang kesabaran Bella. Batu karang itu retak, beberapa tetes air lagi yang jatuh maka batu karang itu akan terbelah.
”Mengapa belum? Masih menunggu waktu ya? Atau belum ada calon?”
Darah Bella mendidih. Ia mencapai puncak emosi. Akhirnya batu karang kesabarannya terbelah. Dia meledak.
“Diiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiaaaaaaaaaaaaaaaaammmmmmmmmmmmmmm” Bella berteriak sekuat tenaga membentak lelaki itu. Lelaki itu dan beberapa orang di dekat mereka sangat terkejut.
”Saya sudah muak, Pak!! Muak!! Muak!! Muak…. Dengan pertanyaan-pertanyaan anda yang tidak bermutu itu!!”
Tiba-tiba sebuah bus berhenti di depan mereka. Bella langsung naik lewat pintu belakang. Bus pergi, Bella berlalu.
Lelaki itu berdiri mematung, pucat pasi. Lututnya lemas, bibirnya bergetar. Ia seakan tak percaya Bella tega membentaknya sekeras itu. Ia tak percaya kata-kata kasar itu keluar dari mulut wanita secantik Bella. Tiba-tiba langit mendung dan hujanpun turun dengan derasnya,sementara lelaki itu tetap berdiri mematung seolah seluruh saraf di tubuhnya tidak lagi berfungsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar