Powered By Blogger

Sabtu, 13 Juli 2013

Hatimu milikku
Pernahkah engkau hargai Cintaku yang sejati
Pernahkah engkau mengerti Akan diriku ini
 Betapa hebatnya cintamu
Memberiku sejuta pilu
Betapa agungnya asmaramu
Membuatku terpaku
 Di sisimu aku terdiam seribu bahasa
Di hatiku bergetar sejuta rasa
Namun sukar untuk aku meluahkan ku cinta padamu
Nafasku terhenti bila melihat dirimu
Terasa batas degupan jantungku
 Mungkinkah hatimu milikku jua ku sayang padamu
 Kan kuabadikan dikau
Suatu kenangan yang manis
 Yang tak mungkin aku lupa Untuk selamanya
 Kan kucoretkan kenanganmu
Dalam sanubariku ini
 Dapat jadi yang terindah
 Di dalam hidupku ini
 Bagai bahtera yang dilanda badai
 Gelora cintamu mengoncang jiwaku
 Berombak mencari
 Daratan yang damai Ohhh cintaku

Rabu, 02 Januari 2013

Teknologi Informasi dan Komunikasi berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini. Jarak dan waktu seakan tidak lagi menjadi halangan dalam berkomunikasi, berbagai sarana dan aplikasi teknologi informasi tercipta untuk memfasilitasinya. Orang yang berada di pulau yang berbeda bahkan negara yang berbeda kini sudah mampu melakukan komunikasi bahkan mampu ditampilkan secara visual. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berlangsung sangat cepat telah mendorong berbagai institusi, perusahaan/badan usaha, dan individu serta komunitas untuk melakukan hal-hal yang baru di segala aspek sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien dan efektif. Suatu budaya baru saat ini yang sedang marak bagi masyarakat di provinsi aceh adalah banyaknya disediakan wifi gratis oleh berbagai pihak,. Berbagai informasi yang sedang dan akan terjadi dapat dengan mudah dan cepat di akses menggunakan jaringan wifi tersebut. Warung kopi adalah salah satu tempat umum yang menyediakan jaringan wifi gratis. tak heran bila warung kopi sudah menjadi”rumah kedua” bagi masyarakat kota banda aceh. Warung kopi bagi masyarakat di aceh merupakan tempat dimana masyarakat berkumpul untuk sekedar melepas lelah, maupun tempat mengawali hari sebelum melaksanakan aktivitas rutin, namun fenomena kebiasaan masyarakat aceh yang sering berada di warung kopi menimbulkan polemik-polemik dari orang yang berasal dari luar daerah,mereka mempertanyakan “ malaskah orang aceh?”pertanyaan itu penting untuk di jawab, melihat bahwa komunikasi di warung kopi merupakan sebuah dinamika yang mengidentifikasikan bahwa disana telah terbentuk berbagai wacana peradaban aceh yang belum jelas arahnya kemana. Namun demikian, saya meyakini bahwa rutinitas keseharian masyarakat Aceh yang banyak dihabiskan di warung kopi pada dasarnya merupakan sebuah energi positif yang dimiliki oleh masyarakat Aceh. Banyak teman saya yang mengakui bahwa mereka ‘banyak sekali’ mendapatkan inspirasi, ide maupun gagasan-gagasan berawal dari diskusi ringan di warung kopi.