Powered By Blogger

Senin, 14 November 2011

Peningkatan Mutu Pendidikan

Aceh sebagai provinsi yang sedang mengalami perkembangan tentu banyak hambatan yang dihadapi, terutama dalam meningkatkan mutu pendidikan. Problema yang muncul saat ini adalah ” Bagaimanakah Meningkatkan Mutu Pendidikan”. Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan merupakan agenda penting melihat kondisi aceh seperti sekarang ini. Upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi problema tersebut, yaitu ketersediaan dana, kualitas guru, partisipasi orangtua dan masyarakat, kedisiplinan, kebersihan, manajemen, dan fasilitas.
Tersedianya dana yang memadai dapat menambah berbagai fasilitas seperti laboratorium bahasa, kimia, fisika, biologi, computer, perpustakaan yang lengkap, dan jaringan akses internet. Dengan demikian proses belajar mengajar menjadi lancar sehingga siswa Aceh tidak ketinggalan.
Untuk daerah pedalaman perlu dilakukan rehabilitasi gedung sekolah dan fasilitas yang memadai.
Di samping itu, peran guru berpengaruh terhadap kemajuan pendidikan. Pemerintah Daerah harus membuat kebijakan dalam meningkatkan kualitas guru melalui pembinaan dan pelatihan. Rekrutmen guru-guru yang professional melalui seleksi nasional penting sebagai langkah pemetaan terhadap kompetensi guru. Hal ini juga merupakan upaya melihat sejauh mana persebaran guru-guru yang benar-benar kompeten di bidangnya.
Kebijakan pemerintah tentang sertifikasi guru dapat diarahkan pada upaya rekrutmen guru professional, namun upaya tersebut terlalu berkesan terhadap kepentingan politis.
Setelah diperoleh guru-guru yang berkualitas, diperlukan kebijakan bagi persebarannya. Selama ini guru-guru berkualitas hanya tersebar di sekolah-sekolah favorit ( effective school ) di perkotaan. Hal ini yang menyebabkan kesenjangan kualitas pendidikan urban schools dengan rural schools.
Kesejahteraan guru juga merupakan hal utama. Banyak guru di provinsi Aceh bekerja sampingan sehingga mengganggu tugas utamanya. Hal ini dilakukan karena rendahnya gaji guru dibandingkan pegawai pemerintah dan karyawan perusahaan.
Partisipasi orangtua juga berpengaruh terhadap kemajuan pendidikan dan perkemban anak, orangtua harus mendukung sepenuhnya cita-cita anak dan tidak memaksakan kehendak. Selain itu, orangtua jangan terlalu melepaskan tanggungjawab anaknya terhadap guru di sekolah sehingga jika terjadi sesuatu hal hanya guru yang disalahkan.
” discipline is a key of success”, sepertinya peribahasa tersebut tidak menjadikan kita sadar akan pentingnya kedisiplinan dan hal ini merupakan salah satu penghambat kemajuan pendidikan di provinsi Aceh.
Selain hal diatas, kebijakan perubahan kurikulum juga dapat menghambat kemajuan pendidikan. Sejak kurikulum 1994, menyusul KBK, dan KTSP yang kita anut sekarang, tidak ada perubahan berarti di dunia pendidikan. Sementara kebijakan pemerintah tentang penerapan UN sama sekali bukan strategi untuk meningkatkan mutu dan kualitas.kebijakan UN sesungguhnya telah mengaburkan hakikat pendidikan bermutu. Siswa tidak lagi berperan di dalam kehidupan masyarakat, melainkan didasarkan pada sejauh mana mereka mampu mensiasati sederetan soal dalam UN.
Pelaksanaan UN bukan untuk mengukur kemampuan dan menentukan kelulusan, tetapi lebih mendukung kepentingan kelulusan. Hasil UN dijadikan alat legitimasi pemerintah Aceh untuk mengklaim peningkatan mutu pendidikan dan sekaligus dijadikan alat peningkatan prestise. Prestise peningkatan kualitas pendidikan telah dipelesetkan maknanya untuk kepentingan politik pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar