Powered By Blogger

Sabtu, 19 November 2011

sejarah dan perkembangan mikrobiologi

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan dengan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, micros=kecil, bios=hidup dan logos=ilmu.

Teori abiogenesis dan biogenesis

Ada yang menduga bahwa jasad renik itu muncul akibat dekomposisi jaringan tumbuhan atau hewan yang mati. Dengan kata lain, mereka mengira bahwa makhuk hidup berasal dari bahan mati yang mengalami penghancuran, konsep ini dikenal sebagai abiogenesis (abio: tidak hidup, genesis: asal). Teori abiogenesis ini disebut juga paham generation spontaneae.

Pendukung teori abiogenesis:
1. Anthoni van leeuwenhoek (1632-1723)
 Berpendapat bahwa mikroorganisme berasal dari benda mati.
 Berdasarkan penemuan adanya jentik-jentik pada air hujan dan rendaman air jerami, sehingga berpendapat bahwa jentik-jentik itu berasal dari air.

2. John Needham (1713-1781)
 Tumbuhnya mikroorganisme pada air rebusan daging sehingga berpendapat bahwa mikroorganisme berasal dari air rebusan daging.
 Percobaannya
Dengan merebus daging, kemudian air kaldu disimpan dalam keadaan terbuka. Setelah beberapa hari terlihat air kaldu menjadi keruh karena adanya mikroorganisme.
Pembuktian ketidakbenaran teori abiogenesis
Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua orang membenarkan paham abiogenesis. Orang-orang yang ragu terhadap kebenaran paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah tentang asal usul kehidupan. Orang-orang yang tidak puas terhadap pandangan Abiogenesis itu antara lain:

Francesco Redi (1626-1799), dan Lazzaro Spallanzani (1729-1799), dan Louis Pasteur (1822-1895).
Berdasarkan hasil penelitian dari tokoh-tokoh ini akhirnya paham abiogenesis/generasi spontan menjadi pudar karena paham tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

A. Percobaan Francesco Redi ( 1626-1697)


Untuk menjawab keragu-raguannya terhadap paham abiogenesis, Francesco Redi mengadakan percobaan. Pada percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga stoples. Percobaan Redi selengkapnya adalah sebagai berikut:

dengan menggunakan beberapa stoples, yaitu:
Stoples I
 Diisi dengan daging kemudian ditutup rapat sehingga tidak berhubungan dengan udara.
 Setelah beberapa hari tidak ditemukan larva(benda hidup.

Stoples II
 Diisi dengan daging kemudian ditutup dengan kain kasa( dapat berhubungan dengan udara)
 Setelah beberapa hari tidak ditemukan larva(lalat tidak dapat masuk karena terhalang kain kasa)

Stoples III
 Diisi dengan daging dan dibiarkan terbuka sehingga dapat berhubungan dengan udara luar
 Setelah beberapa hari ditemukan larva, karena lalat dapat masuk.

 Kesimpulan:
Larva(suatu kehidupan) bukan berasal dari daging(benda mati), tetapi berasal dari lalat yang masuk dan bertelur pada daging.


B. Percobaan Lazzaro Spallanzani(1729-1799)
Seperti halnya Francesco Redi, Spallanzani juga menyangsikan kebenaran paham abiogenesis. Oleh karena itu, dia mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan percobaan Francesco Redi, tetapi langkah percobaan nya lebih sempurna.Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu atau air rebusan daging dan dua buah labu.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada didalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan di udara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba dari udara kedalam air kaldu tersebut.
Pendukung paham Abiogenesis menyatakan keberatan terhadap hasil eksperimen Lazzaro Spallanzani. Menurut mereka untuk terbentuknya mikroba (makhluk hidup) dalam air kaldu diperlukan udara. Dengan pengaruh udara tersebut terjadilah generation spontanea.



C. Louis Pasteur (1822-1895)
Dalam menjawab keraguannya terhadap paham abiogenesis. Pasteur melaksanakan percobaan untuk menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani. Dalam percobaanya, Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu. Melaui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang ada di udara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.
Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat pemanasan air kaldu.
Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk. Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa waktu air kaldu menjadi keruh, karena adanya pembusukan oleh mikroorganisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah ketidakbenaran paham Abiogenesis atau generation spontanea, yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan.
Berdasarkan hasil percobaan Redi, Spallanzani, dan Pasteur tersebut, maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru tentang asal usul makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis.
Teori ini menyatakan:
 Omne vivum ex ovo : setiap makhluk hidup berasal dari telur
 Omne ovum ex vivo : setiap telur berasal dari makhluk hidup
 Omne vivum ex vivo : setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.



 Perkembangan mikrobiologi
Mengenai perkembangan mikrobiologi dapat disimpulkan bahwa mikrobiologi maju dengan pesatnya karena hal-hal berikut:
1) Penemuan serta penyempurnaan mikroskop
2) Tumbangnya teori abiogenesis
3) Keyakinan orang-orang bahwa pembusukan disebabkan oleh bakteri
4) Bukti yang menunjukkan bahwa penyakit itu disebabkan oleh bibit penyakit

si postulat Koch adalah:

• Organisme (parasit) harus ditemukan dalam hewan yang sakit, tidak pada yang sehat.
• Organisme harus diisolasi dari hewan sakit dan dibiakkan dalam kultur murni.
• Organisme yang dikulturkan harus menimbulkan penyakit pada hewan yang sehat.
• Organisme tersebut harus diisolasi ulang dari hewan yang dicobakan tersebut
Kelemahan: tidak semua bakteri dapat di lakukan biakan murni

Rabu, 16 November 2011

Jenis-jenis Ikatan Kimia

Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam gaya interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

A. Ikatan antar atom:

1. Ikatan ion = heteropolar
Ikatan ionik adalah sebuah gaya elektrostatik yang mempersatukan ion-ion dalam suatu senyawa ionik. Ion-ion yang diikat oleh ikatan kimia ini terdiri dari kation dan juga anion. Kation terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki energi ionisasi rendah dan biasanya terdiri dari logam-logam alkali dan alkali tanah. Sementara itu, anion cenderung terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi, dalam hal ini unsur-unsur golongan halogen dan oksigen. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ikatan ion sangat dipengaruhi oleh besarnya beda keelektronegatifan dari atom-atom pembentuk senyawa tersebut. Semakin besar beda keelektronegatifannya, maka ikatan ionik yang dihasilkan akan semakin kuat. Ikatan ionik tergolong ikatan kuat, dalam hal ini memiliki energi ikatan yang kuat sebagai akibat dari perbedaan keelektronegatifan ion penyusunnya.
Pembentukan ikatan ionik dilakukan dengan cara transfer elektron. Dalam hal ini, kation terionisasi dan melepaskan sejumlah elektron hingga mencapai jumlah oktet yang disyaratkan dalam aturan Lewis. Selanjutnya elektron yang dilepaskan ini akan diterima oleh anion hingga mencapai jumlah oktet. Proses transfer elektron ini akan menghasilkan suatu ikatan ionik yang mempersatukan ion anion dan kation.


Sifat-Sifat ikatan ionik adalah:
a. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar
b. Memiliki titik leleh yang tinggi
c. Baik larutan maupun lelehannya bersifat elektrolit

2. Ikatan kovalen = homopolar
Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang terbentuk dari pemakaian elektron bersama oleh atom-atom pembentuk ikatan. Ikatan kovalen biasanya terbentuk dari unsur-unsur non logam. Dalam ikatan kovalen, setiap elektron dalam pasangan tertarik ke dalam nukleus kedua atom. Tarik menarik elektron inilah yang menyebabkan kedua atom terikat bersama.
Ikatan kovalen terjadi ketika masing-masing atom dalam ikatan tidak mampu memenuhi aturan oktet, dengan pemakaian elektron bersama dalam ikatan kovalen, masing-masing atom memenuhi jumlah oktetnya. Hal ini mendapat pengecualian untuk atom H yang menyesuaikan diri dengan konfigurasi atom dari He (2ē valensi) untuk mencapai tingkat kestabilannya. Selain itu, elektron-elektron yang tidak terlibat dalam ikatan kovalen disebut elektron bebas. Elektron bebas ini berpengaruh dalam menentukan bentuk dan geometri molekul.
Ada beberapa jenis ikatan kovalen yang semuanya bergantung pada jumlah pasangan elektron yang terlibat dalam ikatan kovalen. Ikatan tunggal merupakan ikatan kovalen yang terbentuk 1 pasangan elektron. Ikatan rangkap 2 merupakan ikatan kovalen yang terbentuk dari dua pasangan elektron, beitu juga dengan ikatan rangkap 3 yang terdiri dari 3 pasangan elektron. Ikatan rangkap memiliki panjang ikatan yang lebih pendek daripada ikatan tunggal. Selain itu terdapat juga bermacam-macam jenis ikatan kovalen lain seperti ikatan sigma, pi, delta, dan lain-lain.
Senyawa kovalen dapat dibagi mejadi senyawa kovalen polar dan non polar. Pada senyawa kovalen polar, atom-atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak sama terhadap elektron pasangan persekutuannya. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan antara atom-atom penyusunnya. Akibatnya terjadi pemisahan kutub positif dan negatif. Sementara itu pada senyawa kovalen non-polar titik muatan negatif elekton persekutuan berhimpit karena beda keelektronegatifan yang kecil atau tidak ada.

3. Ikatan kovalen koordinasi = semipolar
Ikatan kovalen koordinat merupakan ikatan kimia yang terjadi apabila pasangan elektron bersama yang dipakai oleh kedua atom disumbangkan oleh sala satu atom saja. Sementara itu atom yang lain hanya berfungsi sebagai penerima elektron berpasangan saja.
Syarat-syarat terbentuknya ikatan kovalen koordinat:

1. Salah satu atom memiliki pasangan elektron bebas
2. Atom yang lainnya memiliki orbital kosong
Susunan ikatan kovalen koordinat sepintas mirip dengan ikatan ion, namun kedua ikatan ini berbeda oleh karena beda keelektronegatifan yang kecil pada ikatan kovalen koordinat sehingga menghasilkan ikatan yang cenderung mirip kovalen.
4. Ikatan Logam
Ikatan logam merupakan salah satu ciri khusus dari logam, pada ikatan logam ini elektron tidak hanya menjadi miliki satu atau dua atom saja, melainkan menjadi milik dari semua atom yang ada dalam ikatan logam tersebut. Elektron-elektron dapat terdelokalisasi sehingga dapat bergerak bebas dalam awan elektron yang mengelilingi atom-atom logam. Akibat dari elektron yang dapat bergerak bebas ini adalah sifat logam yang dapat menghantarkan listrik dengan mudah. Ikatan logam ini hanya ditemui pada ikatan yang seluruhnya terdiri dari atom unsur-unsur logam semata.

B. Ikatan antar molekul

1. Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang paling kuat dibandingkan dengan ikatan antar molekul lain, namun ikatan ini masih lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen maupun ikatan ion.
Ikatan hidrogen ini terjadi pada ikatan antara atom H dengan atom N, O, dan F yang memiliki pasangan elektron bebas. Hidrogen dari molekul lain akan bereaksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi. Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh beda keelektronegatifan dari atom-atom penyusunnya. Semakin besar perbedaannya semakin besar pula ikatan hidrogen yang dibentuknya.
Kekuatan ikatan hidrogen ini akan mempengaruhi titik didih dari senyawa tersebut. Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya maka akan semakin besar titik didih dari senyawa tersebut. Namun, terdapat pengecualian untuk H2O yang memiliki dua ikatan hidrogen tiap molekulnya. Akibatnya, titik didihnya paling besar dibanding senyawa dengan ikatan hidrogen lain, bahkan lebih tinggi dari HF yang memiliki beda keelektronegatifan terbesar.

2. Ikatan van der walls
Gaya Van Der Walls dahulu dipakai untuk menunjukan semua jenis gaya tarik menarik antar molekul. Namun kini merujuk pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol seketika. Ikatan ini merupakan jenis ikatan antar molekul yang terlemah, namun sering dijumpai diantara semua zat kimia terutama gas. Pada saat tertentu, molekul-molekul dapat berada dalam fase dipol seketika ketika salah satu muatan negatif berada di sisi tertentu. Dalam keadaa dipol ini, molekul dapat menarik atau menolak elektron lain dan menyebabkan atom lain menjadi dipol. Gaya tarik menarik yang muncul sesaat ini merupakan gaya Van der Walls.

Senin, 14 November 2011

ANTARA CITA DAN KENANGAN

1000 hari lebih telah terjajaki
Ada banyak senyum tercipta
Diantara riangnya siang
Diantara gejolak remaja
Disini tempat berteduhnya para patriot muda
Tempat menuang segala cita
Seperti abu putih bajunga
Seperti merah putih semangatnya
Setelah lama merenda hari
Mengusung mimpi
Berat terasa kami lepaskan
Lihatlah sobat………..
Sang fajar tertunduk malu dan rumputpun menangis
Seakan tidak merelakan kita berpisah
Kita akan merindukan masa ini
Masa terindah dalam hidup
Semilir angin laut dengan hamparan karang
Enggan pergi hanya untuk menemani kita
Banyak kenangan antara kita
Kenangan itu tidak pernah berubah ataupun terlupakan
Ruang yang kosong telah membuat hati terasa hampa
Hanya ada masa lalu kita
Relakan perpisahan ini
Karena setiap pertemuan pasti ada perpisahan
Tetapi kami berharap kepada Tuhan
Agar ini tidak menjadi yang terakhir
Selamat tinggal cerita indah
Perpisahan bukanlah kehilangan
Hanya batas tipis antara kisah dan kenangan
Selamat berjuang kakakku
Kobarkan semangat kebenaran didadamu
Jalan panjang yang masih terbentang menanti
Pijakkan kaki kokohmu
Majulah menggapainya
Dan ingatlah….
hidup tidak hanya sampai di sini

Peningkatan Mutu Pendidikan

Aceh sebagai provinsi yang sedang mengalami perkembangan tentu banyak hambatan yang dihadapi, terutama dalam meningkatkan mutu pendidikan. Problema yang muncul saat ini adalah ” Bagaimanakah Meningkatkan Mutu Pendidikan”. Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan merupakan agenda penting melihat kondisi aceh seperti sekarang ini. Upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi problema tersebut, yaitu ketersediaan dana, kualitas guru, partisipasi orangtua dan masyarakat, kedisiplinan, kebersihan, manajemen, dan fasilitas.
Tersedianya dana yang memadai dapat menambah berbagai fasilitas seperti laboratorium bahasa, kimia, fisika, biologi, computer, perpustakaan yang lengkap, dan jaringan akses internet. Dengan demikian proses belajar mengajar menjadi lancar sehingga siswa Aceh tidak ketinggalan.
Untuk daerah pedalaman perlu dilakukan rehabilitasi gedung sekolah dan fasilitas yang memadai.
Di samping itu, peran guru berpengaruh terhadap kemajuan pendidikan. Pemerintah Daerah harus membuat kebijakan dalam meningkatkan kualitas guru melalui pembinaan dan pelatihan. Rekrutmen guru-guru yang professional melalui seleksi nasional penting sebagai langkah pemetaan terhadap kompetensi guru. Hal ini juga merupakan upaya melihat sejauh mana persebaran guru-guru yang benar-benar kompeten di bidangnya.
Kebijakan pemerintah tentang sertifikasi guru dapat diarahkan pada upaya rekrutmen guru professional, namun upaya tersebut terlalu berkesan terhadap kepentingan politis.
Setelah diperoleh guru-guru yang berkualitas, diperlukan kebijakan bagi persebarannya. Selama ini guru-guru berkualitas hanya tersebar di sekolah-sekolah favorit ( effective school ) di perkotaan. Hal ini yang menyebabkan kesenjangan kualitas pendidikan urban schools dengan rural schools.
Kesejahteraan guru juga merupakan hal utama. Banyak guru di provinsi Aceh bekerja sampingan sehingga mengganggu tugas utamanya. Hal ini dilakukan karena rendahnya gaji guru dibandingkan pegawai pemerintah dan karyawan perusahaan.
Partisipasi orangtua juga berpengaruh terhadap kemajuan pendidikan dan perkemban anak, orangtua harus mendukung sepenuhnya cita-cita anak dan tidak memaksakan kehendak. Selain itu, orangtua jangan terlalu melepaskan tanggungjawab anaknya terhadap guru di sekolah sehingga jika terjadi sesuatu hal hanya guru yang disalahkan.
” discipline is a key of success”, sepertinya peribahasa tersebut tidak menjadikan kita sadar akan pentingnya kedisiplinan dan hal ini merupakan salah satu penghambat kemajuan pendidikan di provinsi Aceh.
Selain hal diatas, kebijakan perubahan kurikulum juga dapat menghambat kemajuan pendidikan. Sejak kurikulum 1994, menyusul KBK, dan KTSP yang kita anut sekarang, tidak ada perubahan berarti di dunia pendidikan. Sementara kebijakan pemerintah tentang penerapan UN sama sekali bukan strategi untuk meningkatkan mutu dan kualitas.kebijakan UN sesungguhnya telah mengaburkan hakikat pendidikan bermutu. Siswa tidak lagi berperan di dalam kehidupan masyarakat, melainkan didasarkan pada sejauh mana mereka mampu mensiasati sederetan soal dalam UN.
Pelaksanaan UN bukan untuk mengukur kemampuan dan menentukan kelulusan, tetapi lebih mendukung kepentingan kelulusan. Hasil UN dijadikan alat legitimasi pemerintah Aceh untuk mengklaim peningkatan mutu pendidikan dan sekaligus dijadikan alat peningkatan prestise. Prestise peningkatan kualitas pendidikan telah dipelesetkan maknanya untuk kepentingan politik pemerintah.